Jumat, 14 Januari 2011

PENDIDIKAN UNTUK SEMUA


PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

Kegiatan pendidikan untuk semua difokuskan pada pemberian beasiswa dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak Pekka yang tidak mampu, pelatihan tentang penyelenggaraan pendidikan alternatif bagi masyarakat miskin serta pengembangan kegiatan-kegiatan pendidikan. Selain berbagai kegiatan praktis tersebut, kegiatan juga dilakukan dalam rangka upaya advokasi kelompok Pekka untuk mendapatkan akses pendidikan yang bermutu dan murah.  Penyelenggaraan kegiatan pendidikan ditingkat lapangan di koordinasikan oleh komite pendidikan desa (KPD) yang dibentuk dari unsur perwakilan kelompok Pekka dan perwakilan masyarakat sekitar.
Sejalan dengan pemberian beasiswa telah pula dikembangkan kegiatan-kegiatan kelompok di tingkat masyarakat termasuk kegiatan forum masyarakat untuk pendidikan, kelompok belajar anak, pendidikan anak usia dini (PAUD), dan keaksaraan fungsional.
Kegiatan pendidikan lainnya berkaitan dengan upaya-upaya peningkatan kapasitas dan advokasi pendidikan kelompok Pekka.  Kegiatan peningkatan kapasitas berupa pelatihan untuk pelatih bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan
Selain itu, musyawarah desa untuk membicarakan berbagai kepentingan pendidikan telah pula dilakukan diberbagai wilayah. Tercatat kurang lebih 2,760 warga masyarakat yang telah mengikuti musyawarah desa dan 820 orang telah terlibat dalam pertemuan koordinasi komite pendidikan desa (KPD) tingkat kecamatan dan kabupaten Bondowoso tetapi pendidikan tersebut harus di adakannya perkembangan teknologi internet dan komunikasi dan pemerintah sendiri harus membiayai sekolah-sekolah yang tidak mempunyai dana untuk membeli kebutuhan teknologi.


heaven is best
Read more »

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM


PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM (IMPORTANCE OF ISLAMIC EDUCATION)
Pentingnya pendidikan Islam mungkin dapat dipahami secara baik jika kita memperhatikan kembali wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Kata pertama dari wahyu itu adalah Iqra yang berarti bacalah. Iqra adalah sebuah kata yang sangat menyeluruh. Ayat ini telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis, memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Kata Iqra diulang-ulang pada wahyu pertama ini untuk menekankan bobot pentingnya. Adalah mengagumkan bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai ‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT kepada umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka. Dengan cara ini umat manusia bisa mendapat manfaat dari pekerjaan orang-orang yang sebelumnya atau mewariskan pekerjaan yang dicapai oleh mereka kepada generasi yang akan datang. Tentu saja rekaman audio dan video adalah alternatif yang modern dari suatu pena.
Bagaimana dan sejak kapankah proses belajar mengajar dimulai? Perlu diketahui bahwa perintah pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah memajukan pendidikan, seperti firman Allah SWT dalam surat Ash Shuara 214

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
Oleh karenanya, proses pendidikan harus dimulai dari keluarga kita sendiri. Pada kenyataannya ini merupakan cara yang dilakukan oleh seluruh Nabi dan Rasul.
Allah SWT juga berfirman kepada orang beriman dalam Al Qur’an. At Tahrim 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka

Para Sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “ Bagaimana kita menyelamatkan keluarga kita dari api neraka?” Rasulullah SAW berkata “Dengan memberi mereka pendidikan Islam.”
Dengan cara yang sama Allah SWT telah memerintahkan kita dan keluarga kita untuk mendirikan Shalat dengan sangat teratur. Taha 132

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Karenanya pendidikan dan aplikasinya harus dimulai dari keluarga-keluarga kita sendiri. Pendidikan seperti in akan mempunyai akar yang kuat karena anggota keluarga lebih mengenali ketulusan kita dan usaha mulia lainnya. Orang luar bisa mencap kita orang munafik atau gila.
Apakah tujuan yang paling utama dari nenek moyang kita di dalam hidup mereka? Dalam rangka mencari suatu jawaban bagi pertanyaan ini, baiklah kita perhatikan peristiwa yang bersejarah ketika Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS membangun rumah Allah SWT di Makkah. Setelah meyelesaikan tugas ini, mereka lebih merendahkan dirinya lagi dengan memanjatkan permohonan penting berikut ini, Al Baqarah 128

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Karenanya tujuan nenek moyang kita adalah untuk memperoleh pendidikan dan untuk mengajarkannya kepada anak-anak mereka sehingga mereka bisa bersungguh-sungguh bersikap tunduk kepada kehendak Allah SWT. Dalam rangka mencapai tujuan ini, mereka memanjatkan doa yang historis ini, Al Baqarah 129

Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah SWT mengabulkan doa nenek moyang kita ini, dan mengirim Nabi Muhammad SAW untuk menyelesaikan tujuan pendidikan tersebut. Perhatikan bahwa diantara semua karunia Allah SWT kepada umat manusia, kebaikan yang paling utama adalah memberi petunjuk kepada hambaNya. Allah SWT mengingatkan kita atas kebaikan Nya di dalam surat Ali Imran 164

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Mari kita teliti bagaimana Nabi Muhammad SAW menyelesaikan sasaran dan tujuan ini. Nabi Muhammad SAW segera membangun Masjid Nabawi di Madinah setelah hijrahnya dari Makkah ke Madinah. Cukup lama masjid ini tidak beratap karena ketiadaan sumber daya keuangan. Para Sahabat Nabi Muhammad SAW shalat di dalam masjid ini di bawah panas terik dalam jangka waktu lama. Kita mencatat bahwa pada waktu itu suatu ruangan di Masjid itu telah dikhususkan untuk proses belajar mengajar. Banyak dari para Sahabat yang biasa tinggal di dalam ruangan ini siang dan malam. Mereka tidak hanya melakukan kegiatan belajar mengajar saja tetapi juga makan dan tidur disana. Dr. Hameedullah menyebutnya sebagai suatu universitas pesantren.
Mari kita lihat bagaimana universitas ini beroperasi pada waktu itu. Kita mencatat bahwa sekali waktu Saad bin Ubada RA mengundang delapan puluh siswa dari universitas ini untuk makan malam. Ini menunjukkan bahwa banyaknya jumlah siswa adalah sangat besar dan bahwa orang-orang kaya membantu institusi dalam cara apapun yang mereka mampu. Kita juga mencatat bahwa Muadh bin Jabal RA memberikan terlalu banyak derma sehingga terlibat hutang. Oleh karena itu ia harus menjual rumahnya untuk membayar hutangnya. Sehingga ia tidak mempunyai tempat tinggal. Karena keadaan ini ia harus tinggal di universitas ini. Tetapi bagaimanapun, ia tidak ingin menjadi beban yang tak perlu bagi universitas itu. Kemudian ia ditugaskan untuk menjaga buah kurma yang belum matang, sumbangan dari penduduk bagi universitas. Karenanya, semua orang harus membantu kegiatan institusi dalam bentuk apapun yang bisa dilakukan. Kita bisa tambahkan di sini bahwa ketika Muadh bin Jabal dilantik menjadi gubernur Yaman, ia diperintah oleh Nabi SAW untuk membangun lembaga pendidikan di tiap kota dan memastikan bahwa lembaga-lembaga ini berjalan dengan produktif.
Para siswa tinggal di universitas hanya karena kecintaan mereka untuk belajar. Sebagai contoh, Abdullah bin Umar RA menganggap waktu perjalanan antara Quba dan Madinah terbuang sia-sia, maka ia lebih menyukai untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dan tinggal di pesantren. Terakhir kita mencatat bahwa ada seorang siswa dari universitas ini yang meninggal. Mereka menemukan dua dinar di dalam saku nya ketika pemakamannya sedang disiapkan. Nabi SAW memperlihatkan suatu tanda kejengkelan dan berkata: “Seseorang yang memiliki dua dinar tidak layak makan cuma-cuma di dalam universitas ini.” Ini memberi pengajaran kepada kita bahwa tak seorangpun diijinkan untuk mengambil keuntungan yang tak pantas dari berbagai fasilitas institusi pendidikan. Ini memberi kita beberapa masukan tentang cara berfungsinya universitas pesantren pada masa Nabi SAW. Semua rincian ini didapat dari kuliah Dr. Hameedullah di Universitas Bahawalpur.
Suatu hari Nabi SAW keluar dari rumahnya menuju masjid dan menemukan dua kelompok sahabatnya di dalam masjid itu. Satu kelompok sibuk berdzikir kepada Allah SWT, sedang kelompok yang lain sibuk dengan proses belajar mengajar antara mereka. Kedua kelompok sungguh-sungguh melakukan kegiatan yang menguntungkan. Tetapi bagaimanapun, Nabi Muhammad SAW lebih menyukai untuk bergabung dengan orang yang sedang dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukan kecintaan dan pentingnya pendidikan Islam di dalam pikiran beliau. Beliau biasa bersabda : “Aku tidak ingin ada hari berlalu dimana aku tidak mempelajari sesuatu hal yang baru.”
Para siswa di universitas pesantren Madinah ini disebut As’Hab-us-Suffah.
Kita lebih lanjut mencatat bahwa ketika perang Badar beberapa tawanan perang tidak bisa membayar tebusan. Kemudian Nabi SAW meminta masing-masing di antara mereka untuk memberi pengajaran kepada sedikitnya sepuluh Orang Islam sebagai tebusan mereka. Beliau tidak ragu-ragu menggunakan guru non Muslim ketika jumlah guru Islam tidak tersedia.
Pada suatu ketika seorang anak laki-laki berusia 9 tahun sedang menaiki punggung Nabi SAW. Nabi SAW bersabda kepadanya: “Hai anak muda, beri aku kesempatan memberimu beberapa kata-kata bijak. Jika segala sesuatu dan semua orang berkumpul bersama-sama untuk memberi manfaat bagimu, mereka tidak akan bisa memberi manfaat bagi kamu kecuali apa yang Allah SWT telah tetapkan untukmu. Begitu pula jika segala sesuatu dan semua orang berkumpul untuk merugikan kamu, mereka tidak akan bisa merugikan kamu kecuali apa yang Allah SWT telah tuliskan untukmu.”
Kita heran mengapa Nabi Muhammad SAW memberi pengajaran kata-kata bijak setinggi itu kepada anak semuda dia. Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW benar-benar memahami potensi para pemuda. Nama anak muda ini adalah Abdullah bin Abbas RA. Sebagai hasil ajaran ini, Abdullah menjadi salah satu anggota dewan penasehat bagi Umar RA ketika Kekalifahan Islam telah menyebar luas ke beberapa benua. Anak muda inilah yang menjalankan urusan harian dari Kekalifahan Islam yang sangat besar ini. Anggota lain dari dewan penasehat ini adalah para Sahabat Nabi Muhammad SAW yang jauh lebih tua. Mereka merasa canggung dengan adanya anak muda ini sebagai rekan mereka. Umar RA merasakan keberatan ini. Kemudian ia bertanya kepada mereka “Apa pendapat anda tentang situasi ketika Surat An Nasr diturunkan?”
Mereka menjawab bahwa itu menyangkut penaklukan Makkah ketika sejumlah besar orang-orang masuk agama Islam. Umar RA menanyakan pertanyaan yang sama kepada Abdullah bin Abbas RA. Abdullah berkata: “Aku berpikir itu mengingatkan bahwa misi dari Nabi Muhammad SAW telah hampir terpenuhi dan beliau akan meninggalkan kita.” Umar RA menjawab: “Aku berpendapat yang sama.” Kita lebih lanjut mencatat bahwa ini adalah surat terakhir yang diwahyukan kepada Nabi SAW secara lengkap dan setelah turunnya wahyu ini Nabi SAW mengubah dzikirnya dari:
menjadi:
Aisyah bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau merubah dzikirmu?” Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku telah diperintah untuk melakukannya.” Dan kemudian beliau mengulang surat An Nasr. Ini dengan jelas menunjukkan bahwa potensi para pemuda adalah luar biasa dan jika digunakan dengan baik, hal itu dapat menciptakan keajaiban.
Nabi Muhammad SAW juga mengutamakan pendidikan Islam bagi para wanita. Kita mencatat suatu pengamatan menarik di sebuah buku yang paling tua dalam sejarah yang disebut Al Maghazy dari Ibnu Ishaq. Menurut buku ini yang baru saja diterbitkan di Marocco, Nabi Muhammad SAW biasa mengajarkan ayat-ayat yang turun kepada suatu kelompok laki-laki segera setelah ia menerimanya. Kemudian ia akan mengajarkannya kepada suatu kelompok wanita juga, menandakan pentingnya arti pendidikan Islam bagi para wanita. Ada beberapa perkataan Muhammad SAW yang mengacu pada hal ini. Salah satu dari Hadits menyebutkan, “Siapapun yang mempunyai tiga putri dan bersabar di dalam membesarkan mereka. Itu akan menjadi suatu perlindungan untuk dia dari hukuman api neraka.” (Bukhari)
Hadits kedua menyatakan, “Siapapun mempunyai tiga putri yang diberinya tempat berteduh, dukungan, dan mengasihi mereka, surga adalah pahala yang dijanjikan untuk nya.” (Bukhari)
Pendidikan Islam selalu menjadi prioritas utama di dalam pikiran pemuka-pemuka Islam, bahkan di dalam keadaan yang sangat buruk. Imam Shafi’i menjadi yatim piatu ketika ia masih kecil. Ibunya meninggalkan dia dengan saudaranya karena tidak sanggup membesarkannya dan ibunya kembali kepada orang tuanya.
Imam Shafi’i menghafalkan keseluruhan Al Qur’an ketika ia baru berusia tujuh tahun. Ia juga mendapat pendidikan Islam lainnya. Ia pindah ke Makkah dengan pamannya dan mendapat pendidikan tambahan Islam dari ulama terkemuka waktu itu. Kemudian ia ingin menjadi murid dari Imam Malik di Madinah. Ia tidak punya uang untuk biaya perjalanan dan kebutuhan pribadi. Ia memperoleh suatu surat rekomendasi dari guru nya di Makkah untuk permohonan beasiswa. Imam Shafi’i menyerahkan surat ini kepada Imam Malik yang membacanya dan kemudian menjadi marah, “Apakah kamu berpikir pendidikan Islam hanya mengandalkan surat rekomendasi saja.” Tetapi bagaimanapun Imam Malik melihat bakat dari anak muda ini. Ia tidak saja hanya menerima sebagai siswanya tetapi juga melengkapi segala kebutuhan nya dari sakunya sendiri. Imam Shafi’i membuktikan dirinya berbeda di antara para siswa Imam Malik lainnya.
Dengan cara yang sama, kita temukan suatu situasi yang menarik pada Imam As Sarakhsy yang hidup di abad kelima setelah Hijrah. Ia adalah seorang tenaga ahli dalam masalah hukum Islam dan sangat berani dan jujur. Para penguasa pada masanya memaksakan pajak yang tak adil kepada rakyat. Sesungguhnya para penguasa itu memboroskan uang dan ingin membebani rakyat lebih banyak lagi. Imam As Sarakhsy mengajarkan rakyat untuk tidak membayar pajak itu. Penguasa tidak bisa membunuh dia, tetapi mereka memenjarakan Imam di dalam suatu sumur mati. Imam tinggal selama empat belas tahun di dalam sumur itu. Ia mendapat ijin dari pengawalnya untuk mnerima kunjungan para siswanya untuk duduk di tepi sumur. Imam mendiktekan kepada para siswanya penjelasan dari buku As Sayr Al Kabeer yang ditulis oleh seorang siswa Imam Abu Hanifa. Penjelasan ini ditulis dalam empat jilid. Dengan cara yang sama, Imam As Sarakhsy mendiktekan secara lisan dan membukukan Kitab Al Mabsoot dalam tigapuluh jilid. Lusinan buku lain juga ditulis dari sumur mati ini oleh Imam As Sarakhsy.
Kita mengetahui bahwa Nabi Yusuf biasa memberikan pendidikan kepada para narapidana lainnya ketika ia dipenjara. Karenanya proses belajar mengajar harus terus-menerus dilakukan.
Seharusnya, suatu pertanyaan timbul di benak kita: “Apa yang kita peroleh dengan menuntut dan menyampaikan pendidikan Islam?” Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an Ath Thur 21

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Dengan kata lain, jika anak-anak ternyata masuk ke surga dengan tingkat yang lebih rendah dibanding orang tua mereka, kemudian orang tua berharap bahwa keseluruhan keluarga dipersatukan didalam surga. Allah SWT berjanji disini untuk mempersatukan mereka, dengan syarat bahwa anak-anak mempunyai iman sebaik orang tua mereka dan bahwa mereka mengikuti jejak orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebagian orang akan mendapatkan diri mereka di dalam tingkatan surga yang sangat tinggi. Mereka ingin tahu bagaimana mereka bisa mencapai tingkatan sangat tinggi ini, karena amal perbuatan mereka bukanlah yang sangat tertinggi.
Allah SWT akan berkata kepada mereka, ‘Kamu meninggalkan anak-anak yang selalu berdoa untukmu, dengan setiap doa yang mereka panjatkan, tingkatanmu di surga naik lebih tinggi dan semakin tinggi.’” (Musnad Ahmad)

heaven is best
Read more »

Kamis, 13 Januari 2011

 

Matematika, Bukan Merupakan Pelajaran Yang Sulit Untuk Di Pelajari

Matematika, Bukan Merupakan Pelajaran Yang Sulit Untuk Di Pelajari
Banyak para siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan, membingungkan untuk di pelajari. Tapi kalau kita berfikir tentang pelajaran yang kita sukai pasti pertanyaa tadi akan terjawab, kenapa dan bagaimana?. Misal kita suka pelajaran komputer maka kita akan cepat menangkap materi-materi yang diberikan oleh para guru kita mengenai pelajaran computer. Apa sebabnya?.
Kita mahir komputer karena kita suka dengan pelajaran koputer maka tak heran jika kita serius dalam mempelajarinya, sehingga kita belajarpun merasa senang dan bersemangat untuk belajar. Tapi kenapa matematika sulit untuk di pelajari oleh sebagian siswa?. Apalagi sekarang metematika menjadi suatu momok yang menakutkan bagi para sebagian siswa. Karena matematika termasuk pelajaran yang di ujikan negara bisa di sebut Ujian Nasional (UN). Setiap tahun pasti ada saja drama siswa tidak lulus Ujian Nasonal di sebabkan karena nilai matematika siswa tersebut di bawah Standar Kelulusan. Bahkan bisa dibilang matematika sering menempati tempat tertinggi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional.
Karena didalam dirinya sudah tertanam rasa tidak suka dan rasa tidak keingintahuan yang besar tentang matematika lain halnya dengan komputer yang dalam diri sudah tertanam rasa keingintahuan yang besar. Setiap kita ingin mempelajari suatu hal entah itu pelajaran ataupun hal yang lainnya, yang paling penting, pertama harus ada dalam diri kita rasa suka dan rsa keingintahuan yang besar. Jika hal tersebut tidak ada maka akan tersa sulit bagi kita untuk mempelajari hal terebut.Banyak orang yang baranggapan bahwa seorng / siswa siswa yang sulit menagkap pelajaran / materi matematika di anggap sebagai anak yang bodoh.

Sebenarnya kalau kita bisa positif tidak ada anak yang bodoh, hanya saja kita kita menerjemahkan hal tersebut dalam satu sisi tanpa memperhatikan hal lainnya. Kita ambil contoh saja antara dua anak ini: Amir dan Andi.
Amir disekolah terkenal sebagai anak yang pintar dan ber prestasi, tiap menerima raport dia pasti mendapat rangking 5 besar, tapi lain Amir lain pula halnya dengan Andi. Disekolah dia memang prestasinya tidak begitu baik, tapi siapa yang tau ternyata di luar sekolah, sebut saja di lapangan. Saat dia bermain bola Andi begiu pandai beramain bola sampai dia pernah menjadi pemain inti disekolahannya, tapi lain halnya dengan Amir yang tidak bisa bermain bola .
Sekarang bisa di tarik kesimpulan siapa yang pandai dan siapa yang bodoh?. Dari sini kita bisa tau bahwa tidak ada anak yang bodoh, tergantung dari kita dari mana kita memandang hal tersebut. Bukannya mereka bodoh hanya saja sebagaian dari mereka kurang bisa menangkap pelajaran yang diberikan oleh para guru-guru mereka.
Sebetulnya kalau para guru-guru sudah bisa menemukan bagaimana cara penyampaian / menyampaikan pelajaran di sekolah pasti para siswa dapat dengan mudah menagkap etip pelajaran yang diberikan oleh para guru, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi Ujian Nasional, dan Ujianujian lain.
Salah satu penyebab siswa kurang menyukai matematika adalah kurangnya rasa keingin tahuan mereka mengenai matematika, padahal matematika merupaken pelajaran ya mengasyikan untuk dipelajari. Mereka beranggapan matematika merupakan pelajaran yang membingungan setiap hari bertemu dengan angka-angka yang membingungkan. Cara penghitungan menggunakan banyak rumus dan dengan cara yang membingungkan.
Sebetulnya bukan karena matematika sulit hanya saja cara penyampaiannya yang kurang tepat. Banyak siswa beranggapan pelajarn matematika apa gunanya dalam kehidupan, bagaimana cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?. Padahal tanpa kita sadari ternyata matematika banyak manfaatnya dalam kehidupan. Sederhananya saja, saat kita ingin membeli barang belanjaan contohnya kita ingin membeli kaos yang harganya Rp. 35.000,00 padahal uang kita Rp. 50.000,00 sudah barang tentu dalam diri langsung bisa menebak kembalian uang kita Rp. 15.000,00 tanpa kita menggunakan kalkulator.
Contoh lagi saat kita berbelanja di Supermarket tertera Discount 50% pada hal barang tersebut harganya Rp. 150,000,00 sudah barang tentu kita akan tau bahwa harga sesungguhnya setelah di potong Discount 50% yaitu = Rp. 150.000,00 x 50% = Rp. 75.000,00 . Contoh lagi Dimensi 3 ,contoh saja Balok / Kubus tanpa kita sadari ternyata banyak manfaatnya dalam pembuatan rumah, box tempat susu, untuk menghitung laba dan rugi dan lain sebagainya. Ini semua tak lepas dari matematika bukan?.
Salah satu sebab siswa susah untuk menerima materi yang di berikan adalah konsep dan cara penyampaiannya kurang tepat. Seharusnya sebelum siswa mengenal matematikaada baiknya siswa mengetahui apa itu matematika?, Bagaimana proses penerapan matematika dalam kehidupan?,sehingga dengan penjelasan tersebut siwa dapat termotivasi untuk lebih serius dan senang mempelajari matemaatika, sehingga siswa bisa lebih fokus dan serius dalam menerima / mempelajari matematika. Selain itu materi yang diberikan harus komplit jangan meloncat-loncati bab lain.
Karena matematika antara bab satu dan bab lainnya saling berhubungan. Contohnya: antar dimensi 2 dan dimensi 3,antara matriks dan persamaan linier melalui metode eliminasi dan subtitusi, dll. Kalau mulai dari awal siswa sudah kurng paham maka untuk memehami bab selanjutnya yang masih ada hub dg bab sebelumnya siswa akan kesulitan untuk memahaminya. Apalagi jika kehadiran guru pengajar sering tidak hadir sehingga penyampaian materi akan terputus
Yang terpenting dalam penyampaian materi tersrbut para guru harus mengetahui keadaan psikolagi siswanya, apakah keadaan siswa tersebut senang atau tidak tertekan sehingga penyampaiannya lebih cepat. Selain itu juga faktor guru menjadi faktor terpenting dalam penyampaian materi. Banyak siswa yang beranggapan banyak guru yang mengajar matematika mudah marah atau dalam menerangkan kurang jelas. Biasanya kalau siswa tidak mengerjakan PR para guru memberi hukuman yang bisa di bilang kurang pas, misalkan siswa di hukum untuk menyapu, membersihkan WC,dll. Seharusnya guru bisa memberi hukuman kepada siswa leih mendidik, seperti siswa disuruh mengerjakan PR yang belum di kerjakan di depan guru, atau mencatat materi yang baru. Dan yang yerpenting jangan sampai ad aunsu kekerasan.
Dalam penyampaian materi pun harus sebaik dan semenarik mungkin sehingga siswa bisa tertarik dengan materi yang akan di berikan. Seperti dalam menerangkan memakai LCD / Komputer, atau juga bisa diadakan praktek yang berhubungan dengan materi yang di berikan,karena siswa lebih suka bila materi di sajikan dalam bentuk praktek. Jadi bisa di tarik kesimpulan dalam mempelajari matematika bukan hanya dari faktor siswa itu tersendiri, tapi faktor guru dan penyampaian materi juga menjadi faktor terpenting.

heaven is best
Read more »


Tidak bisa dipungkiri adanya pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa. Ada pengaruh positif ada pengaruh negatif. Bagaikan mata uang dengan dua sisi. Tergantung bagaimana Anda menghadapinya.


Pengaruh Positif Internet
Kemajuan dunia informasi memberikan manfaat positif pada keberadaan internet. Banyak siswa yang mendapatkan ilmu dengan bantuan internet. Bahkan tugas-tugas sekolah pun kini terasa lebih mudah dengan mencarinya di internet.
Kalau dulu, orang harus membuka berbagai jenis buku dan koran untuk mencari tahu tentang suatu info. Atau dengan menyimak radio dan tv. Tapi kini, cukup dengan bantuan internet, semua info seakan membanjir.
Banyak siswa yang sudah fasih dengan manfaat dan kegunaan situs-situs tertentu. Cukup dengan berkunjung ke wikipedia, misalnya, sesuatu masalah telah terselesaikan. Mereka juga dengan mudahnya googling untuk mencari tugas dari sekolah.
Selain mempermudah tugas sekolah, internet juga membantu siswa untuk mengembangkan diri. Mereka bisa tahu tentang info beasiswa, info lomba, dan berbagai info bermanfaat lainnya.
Siswa juga dapat menggunakan internet untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja. Siswa pun dapat berlatih kemampuan bahasa asing yang mereka miliki dari teman-teman baru yang didapatnya dari internet.

Pengaruh Negatif Internet
Banyak manfaat positif yang dapat diperoleh siswa dari internet jika digunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet.
Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.
Pornografi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita porno. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.
Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.

Pendampingan Orangtua
Untuk menangkal pengaruh negatif internet pada siswa, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
  1. Selalu dampingi anak ketika mereka sedang mengakses internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs yang tepat.
  2. Jika fasilitas internet tersedia di rumah, letakkan fasilitas tersebut di ruang bersama. Hal ini untuk memudahkan orangtua mengawasi anak.
  3. Jika harus menggunakan fasilitas internet di warnet, bantu anak memilih warnet ‘sehat’. Akan lebih bijaksana, jika Anda mengenal pemilik dan petugas di sana. Ini untuk memudahkan Anda mengawasi anak.
  4. Beri pemahaman yang baik pada anak tentang pengaruh positif dan negatif internet bagi dirinya. Dengan demikian, Anda sudah membekalinya dengan benteng pertahanan diri.
  5. Ada baiknya, Anda juga mengenali teman dan lingkungan anak Anda. Teman dan lingkungan yang baik adalah benteng pertahanan luar anak.
  6. Untuk mencegah penculikan dan pelecehan pada anak, ingatkan mereka agar tidak mudah percaya pada siapa pun di internet. Ingatkan pula untuk tidak mencantumkan hal-hal yang bersifat pribadi yang mudah diakses orang lain.
heaven is best
Read more »

Senin, 10 Januari 2011

Arti Cinta

Kadang kita juga bingung, untuk mengartikan arti cinta, memang cita itu kadang bikin hati kita senang kadang hati kita benci pada seseorang.
Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu. Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu, Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu. Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius. Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banya hal - iman, keberanian, dan pengharapan -penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting. Cheer,

Cinta itu indah tapi yang indah-indah belum tentu cinta
Read more »

 
Powered by Blogger